Dalam dunia pengembangan aplikasi web dan mobile, backend framework memegang peranan penting dalam membangun dan mengelola server, database, dan aplikasi. Sebelum kita menyelami rekomendasi backend framework terbaik di tahun 2024, mari kita pahami terlebih dahulu pengertian dan fungsinya.
Pengertian Backend Framework
Backend framework adalah kumpulan alat yang memudahkan pengembang dalam menulis, memelihara, dan menguji kode backend aplikasi. Framework ini menyediakan komponen siap pakai untuk berbagai tugas backend seperti autentikasi, pengelolaan sesi, interaksi dengan database, dan lainnya. Hal ini memungkinkan pengembang untuk fokus pada logika aplikasi khusus daripada menangani aspek dasar infrastruktur aplikasi.
Fungsi Backend Framework
Backend framework berperan penting dalam pengembangan aplikasi web dan mobile, dengan menyediakan berbagai fasilitas dan alat bantu untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan.
Baca juga: Tips Memilih Bootcamp IT Terbaik
Pengelolaan Database
- ORM (Object Relational Mapping)
ORM memungkinkan pengembang untuk bekerja dengan database menggunakan paradigma pemrograman berorientasi objek, dimana tabel database diwakili sebagai kelas dan baris sebagai instansi. Ini memudahkan interaksi dengan database tanpa harus menulis SQL query secara langsung, meningkatkan keamanan dan efisiensi pengembangan.
- Teknik Interaksi Lainnya
Selain ORM, framework bisa menyediakan abstraksi lain seperti Query Builder yang memungkinkan pembuatan SQL query secara programatik, atau menggunakan teknik NoSQL untuk database yang non-relasional, sesuai dengan kebutuhan aplikasi.
Autentikasi dan Otorisasi
- Manajemen Pengguna
Framework menyediakan sistem untuk mendaftarkan, masuk, dan mengelola pengguna. Ini termasuk penyimpanan aman kata sandi, reset kata sandi, dan verifikasi email.
- Hak Akses
Mekanisme hak akses seperti Role-Based Access Control (RBAC) atau Permission-Based Access memungkinkan aplikasi untuk memberikan atau membatasi akses ke fitur tertentu berdasarkan peran atau izin pengguna.
Manajemen API
- Pembuatan API
Framework menyederhanakan proses pembuatan API RESTful atau GraphQL, dengan menyediakan alat untuk routing, parsing request, dan formatting response.
- Versi dan Dokumentasi API
Dukungan untuk versioning API memungkinkan pengembang untuk membuat perubahan atau peningkatan tanpa mengganggu penggunaan aplikasi yang ada. Framework juga sering menyertakan alat untuk menghasilkan dokumentasi API secara otomatis.
Middleware dan Routing
- Middleware
Middleware adalah fungsi yang dijalankan sebelum atau sesudah request mencapai route tujuan. Ini digunakan untuk tugas umum seperti logging, autentikasi, dan manipulasi request/response.
- Routing
Routing mengatur bagaimana aplikasi merespons pada berbagai request HTTP ke alamat URL tertentu. Ini termasuk pengelompokan route, route parameter, dan route dengan metode HTTP yang berbeda (GET, POST, dll).
Pengujian dan Debugging
- Alat Pengujian
Framework biasanya menyediakan alat untuk pengujian unit dan pengujian integrasi, memungkinkan pengembang untuk secara otomatis memverifikasi fungsionalitas kode sebelum produksi.
- Debugging
Fitur seperti logging error yang terperinci, stack traces, dan integrasi dengan debugger memudahkan identifikasi dan perbaikan bugs dalam aplikasi.
Rekomendasi Backend Framework Terbaik Tahun 2024
Setelah memahami pengertian dan fungsinya, berikut adalah 5 rekomendasi backend framework terbaik di tahun 2024:
Express.js
Express.js adalah framework berbasis Node.js yang ringan dan fleksibel. Framework ini sangat populer di kalangan pengembang karena kemudahannya dalam membangun aplikasi web dan mobile yang efisien. Express.js menyediakan set alat yang kuat untuk membangun API dan aplikasi web server-side.
Baca juga: Coding Adalah: Potensi, Urgensi, Penerapan, dan Cara Belajarnya
Django
Django adalah framework berbasis Python yang mengikuti pola arsitektur Model-Template-Views (MTV). Django sangat cocok untuk pengembangan aplikasi web skala besar karena fitur bawaannya yang kaya, termasuk sistem administrasi otomatis, dan komponen untuk autentikasi pengguna.
Spring Boot
Spring Boot, berbasis Java, memudahkan pembuatan aplikasi berbasis Spring yang stand-alone dan produksi-siap. Framework ini mengotomatisasi konfigurasi dan memungkinkan pengembang untuk fokus pada pembuatan fitur aplikasi. Spring Boot sangat cocok untuk microservices karena dukungannya terhadap kontainerisasi seperti Docker.
Laravel
Laravel adalah framework PHP yang elegan dan mudah digunakan, dengan sintaks yang ekspresif. Laravel menawarkan berbagai fitur seperti sistem migrasi database, manajemen routing yang sederhana, dan integrasi dengan sistem pencarian teks penuh seperti Algolia dan Elasticsearch.
Ruby on Rails
Ruby on Rails, atau Rails, adalah framework berbasis Ruby yang mengikuti prinsip “Convention over Configuration“. Rails terkenal dengan pendekatannya yang cepat dalam pengembangan aplikasi, dengan memanfaatkan migrasi database, scaffolding, dan DRY (Don’t Repeat Yourself) principles.
Kesimpulannya, pemilihan backend framework tergantung pada kebutuhan proyek, preferensi bahasa pemrograman, dan lingkungan pengembangan. Framework-framework di atas merupakan pilihan terbaik di tahun 2024 berdasarkan popularitas, komunitas, dan dukungan yang luas.
Ingin belajar lebih lanjut tentang Backend Developer? Ikuti Bootcamp Fullstack Engineer dari Coding.ID.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mengubah karir Anda dan menjadi bagian dari industri teknologi yang berkembang pesat. Dengan mengikuti Bootcamp Fullstack Engineer dari Coding.ID, Anda tidak hanya akan mempelajari teori, tetapi juga akan mendapatkan pengalaman praktis melalui projek nyata yang akan membuat Anda siap kerja!